Jauh sebelum kami melintasi Kali Malang untuk berputar arah, deretan kader PKS yang melakukan flashmob sudah terlihat. Pikir saya, ini jauh lebih efisien dari petunjuk “map” yang biasa saya pakai saat menuju tempat baru yang belum pernah saya datangi.
Saat berputar arah, irama riang penuh semangat “Go PKS Go” sudah terdengar mengiringi para peserta flashmob yang melakukan senam sekaligus menjadi tambahan pengarah bagi kami. Dengan petunjuk dan iringan yang luar biasa ini, saya sukses mengantar BCAD Neneng Arfiani ke lokasi acara Launching Posko Pemenangan Anies-PKS.
Irama-irama riang penuh semangat “Go PKS Go” berhenti sejenak, namun segera disambung lagi dengan lagu yang tak kalah menyulut semangat.
Sejak intro nya saja lagu ini sudah terasa familiar bagi telinga saya. Tak salah lagi, ini lagunya “Cokelat” yang berjudul “Bendera”. Sambil memojokkan diri di bagian belakang, tak jauh dari meja penerima tamu, saya pun mencoba ikut mendendangkan sebagian bait-bait lagu yang masih lekat di ingatan saya.
Biar saja ku tak sehebat matahari
Tapi s’lalu kucoba ‘tuk menghangatkanmu
Biar saja ku tak setegar batu karang
Tapi s’lalu kucoba ‘tuk melindungimu
Lalu tibalah dibagian reffrain yang saya dendangkan sambil melirihkan suara karena tahu suara saya tak akan sampai ke nada yang seharusnya.
Merah putih, teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi, di Indonesiaku ini
Merah putih, teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi, di Indonesiaku ini
Merah putih, teruslah kau berkibar
Ku akan s’lalu menjagamu

Tak berselang lama, Ustadz Heri Koswara nampak bergegas menuju ke arah meja penerima tamu. Rupanya beliau datang untuk menghampiri, menyambut tamu-tamu relawan yang sudah hadir dan sedang mengantri untuk mengisi daftar hadir.
Saat jeda, ketika para relawan sudah menempati tempat duduk, saya mendekat dan mencoba berbasa-basi dengan beliau. Mulanya saya tak tahu apa yang bisa dijadikan bahan pembicaraan. Bahkan tak juga terpikirkan untuk memperkenalkan diri. Bagi saya cukuplah bila beliau memandang saya sebagai salah satu kader yang diperkenankan hadir dalam acara sepenting ini.
Akhirnya, muncul juga ide setengah iseng di kepala saya. Pertama-tama tentu saya memberikan pujian atas tata panggung yang terlihat cukup megah meski masih terlihat kesederhanaannya. Kemudian saya sebut juga banyaknya tamu yang hadir di acara ini. Atas komentar saya yang terakhir ini, Ustadz Heri Koswara memberikan informasi bahwa ada 20 Kelompok Relawan untuk pemenangan Anies Baswedan yang diundang.
Nah, saat itulah secara iseng saya tanyakan, “Ustadz, buat acara penting dengan panggung yang megah dan tamu yang banyak kayak gini, hidangan istimewanya apa, Ustadz?”
Memang, meskipun masih terhitung pagi, pikiran saya sudah mulai membayangkan acara makan siang dan kemungkinan menu spesialnya. Tak dinyana Ustadz Heri memberikan jawaban yang berlainan dengan bayangan saya, “Oh, hidangan spesialnya nanti ada. Dari Lasqi,” demikian kata beliau.
Saya tahu bahwa Ustadz Heri Koswara adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI) Kota Bekasi sejak tahun 2021. Saya juga tahu bahwa tim qasidah LASQI berulang kali hadir memeriahkan acara yang beliau adakan, seperti pada acara launching ini. Maka informasi tentang “hidangan spesial” dari LASQI seperti disebutkan Ustadz Heri Koswara membuat saya jadi kepo.
Penampilan tim qasidah LASQI yang terdiri dari lebih kurang 15 orang itu, bagi saya nampaknya sama saja dengan penampilan tim qasidah lainnya. Lagu-lagu yang dibawakan pun menurut pendengaran saya masih seperti lagu-lagu qasidah lainnya. Misalnya diawal-awal penampilan, dibawakan lagu-lagu berisikan salawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Saya jadi mengira-ngira, hidangan spesialnya akan ditampilkan saat Presiden PKS Ahmad Syaikhu, tiba di tempat acara. Maka saya pun menantikan saat itu tiba. Sambutan-sambutan dari Ketua DPD PKS Kota Bekasi Heri Koswara dan dari Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu berlalu dengan cepat. Tidak lama kemudian, Presiden PKS pun tiba.
Saya menunggu dengan penuh perhatian, lagu apa yang akan dipersembahkan tim LASQI. Ternyata, kedatangan Presiden PKS ini disambut oleh tim qasidah dengan salawat Thola’al Badru.
Thola’al badru ‘alainaa, mintsaniyyatil wadaa’i
Wajabas syakru ‘alainaa, maa da’aa lillahi daa’i
Saya pikir, sambutan ini masih terhitung “standar’, karena dalam banyak kesempatan saya menyaksikan salawat Thola’al Badru ini dihadirkan untuk menyambut tokoh-tokoh yang dihormati. Jadi, mana hidangan spesialnya?
Acara masih terus berlangsung. Presiden PKS Ahmad Syaikhu, menyampaikan pidato berisi arahan-arahan kepada para kader. Selanjutnya dilakukan prosesi peresmian dengan pengguntingan pita dan peninjauan singkat ke dalam ruangan Posko.
Meskipun sudah mengambil posisi di dekat pintu masuk posko, saya tidak ikut arus keramaian prosesi ini, karena sudah cukup banyak orang yang mengikutinya. Selain itu saya masih pinisirin dengan hidangan spesial yang disebutkan Ustadz Heri Koswara. Saya masih berniat menunggu kehadirannya.
Setelah rangkaian acara peresmian dan peninjauan Posko, rombongan Presiden PKS kembali ke tempat dan tim qasidah Lasqi kembali tampil. Saya jadi bersemangat karena mungkin inilah saat hidangan spesial dihadirkan.
Saat tim Lasqi mendendangkan lagunya, saya segera mengenalinya. Ini memang lagu yang cukup populer dan banyak dibawakan oleh berbagai tim qasidah. Ibu-ibu pengajian di perkampungan yang punya tim qasidah pasti pernah juga membawakan lagu ini.

Saya pikir lagu ini pastilah “Ikan di dalam kolam”. Meski tidak terlalu hafal lirik lagunya, saya cukup sering mendengarnya dan iramanya pun cukup mudah diikuti. Lirik lagu aslinya seperti ini:
Bila ingin melihat ikan di dalam kolam
Tenangkan dulu airnya sebening kaca
Bila mata tertuju pada gadis pendiam
Caranya tak sama menggoda dara lincah
Mengingat lirik seperti ini, saya jadi sangsi, apakah benar ini hidangan spesial yang dimaksudkan Ustadz Heri Koswara?
Saya perlahan meninggalkan posisi di dekat panggung untuk kembali memojokkan diri di belakang. Saat itulah saya mendengar ada sebagian lirik lagu “Ikan di dalam kolam” yang diubahsuaikan dengan acara hari itu. Begini sebagian liriknya:
Jika ingin negara aman terasa nyaman
Menangkan dulu pastinya Anies Baswedan
Bila ingin punya pemimpin presiden idaman
Dukung selalu pastinya Anies Baswedan
…
Rapatkan barisan satukan tujuan
Pastikan kita menangkan Anies Baswedan
Ooh, ternyata ini dia hidangan spesial itu. Memang liriknya sangat pas dengan acara yang dilangsungkan. Menggelitik dan juga mengena di hati. Ini memang benar-benar spesial!
Oleh : Toto Abi Ihsan





Be the first to comment on "Menunggu “Hidangan Istimewa” Diresmikannya Posko Pemenangan Anies-PKS"